Konflik Timur Tengah
Dunia
modern sekarang ini konflik semakin bergejolak, khususnya negara-negara islam
yang ada ditimur tengah. Perang tak henti-hentinya padam,dan kerusuhan tiada
akhir yang menyebabkan rakyat timur tengah merasakan tak ada lagi kedamaian dan
jaminan akan kelangsungan hidupnya dihari esok.
Ketika kita berbicara mengenai
konflik timur tengah, tentunya kita akan lebih tertuju terhadap dua negara
besar yang sama-sama bernuansa islam yakni Arab Saudi yang berpopulasi 24 juta jiwa, 85% beraliran sunni
sedangkan Iran yang memiiki populasi sekitar 85 juta jiwa dan 91 % beraliran Syiah. Perbedaan aliran islam yang
dianut oleh kedua negara besar tersebut tentunya menjadi salah satu faktor yang
mendasari terjadi konflik yang berkepanjangan. Sebelum membahas konflik yang
terjadi antara Arab Saudi dengan Iran, akan lebih baiknya jika kita mengetahui
sejarah dari kedua aliran yang dianut kedua negara tersebut.
Pada awalnya konflik ini terjadi setelah
rasulullah wafat. Rasulullah tidak
sempat mewariskan kekuasaan kepada salah satu sahabatnya sebelum dia wafat
sehingga kelima sahabatnya terpecah belah dengan ideologi masing-masing yang
ingin berkuasa hal ini lah yang menyebabkan konflik terus-terusan terjadi
sampai sekarang.
Konflik yang terus-terusan
terjadi ditimur tengah memicu munculnya kelompok-kelompok islam radikal seperti
mana yang kita ketahui isis misalnya yang sekarang banyak diperbincangkan dan
menjadi musuh bersama.
Konflik
yang terjadi ditimur tengah bukan hanya kebencian,bukan hanya hanya
kelompok-kelompok radikal yang tumbuh, jika kita melihat demikian itu artinya
kita melihatnya dengan menggunakan kacamata kuda. Perlu kita ketahui bahwa yang
terjadi ditimur tengah adalah
impereailism dan imperealism ditandai dengan ekspansi ekonomi,perluasan wilayah
politik,dan penyebaran agama,hal ini lah yang tengah terjadi ditimur tengah
akan tetapi ketiga imprealism ini diramu menjadi satu dan melahirkan kelompok-kelompok
radikal yang berideologi yang berbeda-beda.
Banyak reprensi terkait isu timur
tengah, munculnya gerakan-gerakan radikal seperti ini bukan hanya perbedaan
ideologi melainkan adanya ketidak adilan sosial, dan kesenjangan ekonomi yang
terjadi di timur tengah. Ekspansi negara-negara eropa kewilayah Asia,afrika,
dan timur tengah memicu pula gerakan-gerakan radikal bermunculan, di Mesir
misalnya telah berdiri kelompok economuslim yang dalam waktu singkat bisa
menggalang massa begitu pesatnya karna adanya isu imperealisme yang waktu itu
menguasai Mesir. Jadi munculnya gerakan isalm radikal ini disebabkan danya isu
imperealism,ketidak adilan sosial, kesenjangan sosial, dan ada pula ketidak
puasan terhadap pemerintah yang berkuasa.
Sebagai
negara yang memiliki populasi muslim terbnyak kedua tentunya kita juga akan berbicara
mengenai langkah indonesia dalam menyikapi konflik yang terjadi di timur
tengah. Indonesia memberikan konsep islam nusantara yang seperti mana kita
ketahui bukan bagian dari sekte islam, yang mampu menghargai nilai-nilai budaya
,kearifan lokal yang ramah dan toleran., Islam Nusantara sangat berbeda dengan
yang ada ditimur tengah yang lebih eksklusif.
Jadi nilai-nilai islam Nusantara
yang akhir-akhir ini didengarkan, bagaimana kita diajarkan islam secara
inklusif. Seperti kita ketahui islam masuk di Indonesia bukan melalui jalur
kekeran maupun peperangan berbeda dengan islam yang ada di Eropa, Afrika bagian
utara. yang masuk melalui jalur penaklukan dan ekspansi. Jadi tentara-tentara
islam yang berpusat di timur tengah mengirim pasukan untuk mengekspansi wilayah-wilayah
kemudian melakukan penyebaran agama Islam. Di indonesia sendiri islam masuk
melalui jalur perdagangan , Tasawuf, dan ajaran Sufi, bukan melalui jalur
politik kekuasaan sehingga islam yang muncul
di Indonesia adalah Islam yang rama dan toleran.
Konflik
berkepanjangan yang terjadi di timur tengah tak
lepas pula campur tangan pihak ketiga yakni negara-negara barat yang
terus-terusan mengadu domba negara-negara islam. Hal ini disebabkan karna
adanya kebencian negara barat saat islam mengekspansi dan menyebarkan agama di
negri eropa khususnya Cordoba yang menjadi pusat islam eropa, bukan hanya itu
pula akan tetapi dekade terakhir ini negara timur tengah mengalami kemajuan
ekonomi sedngkan negara-negara barat perlahan mengalami kemunduran. Merespon hal
ini para tokoh-tokoh penting barat yang punya otoritas, termasuk di dalamnya
para intelijen, menggelar pertemuan untuk membahas bagaiman langkah politik
yang ditempuh. Hasil keputusan tersebut salah satunya melakukan konspirasi
untuk memecah belah semangat persatuan dan kesatuan negara-negara islam yang
notabenenya berada di timur tengah.
Sejumlah organisasi juga di
gerakkan di daerah strategis timur tengah yang menjadi penyebab timur tengah
bergejolak, rawan konflik dan tak pernah damai. Salah satu bentuk organisasi,
misalnya berbentuk organisasi islam radikal. Sebagai spekulasi ISIS bisa jadi
adalah bentukan negara Barat yang punya otoritas penuh.
Kita
sering bertanya-tanya mengapa timur tengah rawan konflik, mengapa timur tengah
tak pernah damai padahal Islam tak pernah mengajarkan peperangan tentu
jawabannya adalah keberhasilan konsfirasi barat mengadu domba, memecah belah,
dan membuat situasi tidak stabil di negar-negara kawasn timur tengah.
Atas nama perdamaian dan
kemanusiaan kita sebagai umat muslim harus saling bersatu dan kuat dalam
mengahadapi politik adu domba yang dilakukan oleh negara-negara barat, sebab
persatuan dan saling menghargailah yang akan menimbulkan perdamaian.










