Minggu, 14 Februari 2016

Konflik Timur Tengah

                Dunia modern sekarang ini konflik semakin bergejolak, khususnya negara-negara islam yang ada ditimur tengah. Perang tak henti-hentinya padam,dan kerusuhan tiada akhir yang menyebabkan rakyat timur tengah merasakan tak ada lagi kedamaian dan jaminan akan kelangsungan hidupnya dihari esok. Berbicara mengenai konflik timur tengah, tentunya kita akan lebih tertuju terhadap dua negara besar yang sama-sama bernuansa islam yakni Arab Saudi yang  berpopulasi 24 juta jiwa, 85% beraliran sunni sedangkan Iran yang memiiki populasi sekitar 85 juta jiwa dan 91 %  beraliran Syiah. Perbedaan aliran islam yang dianut oleh kedua negara besar tersebut tentunya menjadi salah satu faktor yang mendasari terjadi konflik yang berkepanjangan. Sebelum membahas konflik yang terjadi antara Arab Saudi dengan Iran, akan lebih baiknya jika kita mengetahui sejarah dari kedua aliran yang dianut kedua negara tersebut.

                 Pada awalnya konflik ini terjadi setelah rasulullah  wafat. Rasulullah tidak sempat mewariskan kekuasaan kepada salah satu sahabatnya sebelum dia wafat sehingga kelima sahabatnya terpecah belah dengan ideologi masing-masing yang ingin berkuasa hal ini lah yang menyebabkan konflik terus-terusan terjadi sampai sekarang. Konflik yang terus-terusan terjadi ditimur tengah memicu munculnya kelompok-kelompok islam radikal seperti mana yang kita ketahui isis misalnya yang sekarang banyak diperbincangkan dan menjadi musuh bersama.

                Konflik yang terjadi ditimur tengah bukan hanya kebencian,bukan hanya hanya kelompok-kelompok radikal yang tumbuh, jika kita melihat demikian itu artinya kita melihatnya dengan menggunakan kacamata kuda. Perlu kita ketahui bahwa yang terjadi ditimur tengah  adalah impereailism dan imperealism ditandai dengan ekspansi ekonomi,perluasan wilayah politik,dan penyebaran agama,hal ini lah yang tengah terjadi ditimur tengah akan tetapi ketiga imprealism ini diramu menjadi satu dan melahirkan kelompok-kelompok radikal yang berideologi yang berbeda-beda.

Banyak reprensi terkait isu timur tengah, munculnya gerakan-gerakan radikal seperti ini bukan hanya perbedaan ideologi melainkan adanya ketidak adilan sosial, dan kesenjangan ekonomi yang terjadi di timur tengah. Ekspansi negara-negara eropa kewilayah Asia,afrika, dan timur tengah memicu pula gerakan-gerakan radikal bermunculan, di Mesir misalnya telah berdiri kelompok economuslim yang dalam waktu singkat bisa menggalang massa begitu pesatnya karna adanya isu imperealisme yang waktu itu menguasai Mesir. Jadi munculnya gerakan isalm radikal ini disebabkan danya isu imperealism,ketidak adilan sosial, kesenjangan sosial, dan ada pula ketidak puasan terhadap pemerintah yang berkuasa.

                Sebagai negara yang memiliki populasi muslim terbnyak kedua tentunya kita juga akan berbicara mengenai langkah indonesia dalam menyikapi konflik yang terjadi di timur tengah. Indonesia memberikan konsep islam nusantara yang seperti mana kita ketahui bukan bagian dari sekte islam, yang mampu menghargai nilai-nilai budaya ,kearifan lokal yang ramah dan toleran., Islam Nusantara sangat berbeda dengan yang ada ditimur tengah yang lebih eksklusif. Jadi nilai-nilai islam Nusantara yang akhir-akhir ini didengarkan, bagaimana kita diajarkan islam secara inklusif. Seperti kita ketahui islam masuk di Indonesia bukan melalui jalur kekeran maupun peperangan berbeda dengan islam yang ada di Eropa, Afrika bagian utara. yang masuk melalui jalur penaklukan dan ekspansi. Jadi tentara-tentara islam yang berpusat di timur tengah mengirim pasukan untuk mengekspansi wilayah-wilayah kemudian melakukan penyebaran agama Islam. Di indonesia sendiri islam masuk melalui jalur perdagangan , Tasawuf, dan ajaran Sufi, bukan melalui jalur politik kekuasaan sehingga islam yang muncul  di Indonesia adalah Islam yang rama dan toleran.

                Konflik berkepanjangan yang terjadi di timur tengah tak  lepas pula campur tangan pihak ketiga yakni negara-negara barat yang terus-terusan mengadu domba negara-negara islam. Hal ini disebabkan karna adanya kebencian negara barat saat islam mengekspansi dan menyebarkan agama di negri eropa khususnya Cordoba yang menjadi pusat islam eropa, bukan hanya itu pula akan tetapi dekade terakhir ini negara timur tengah mengalami kemajuan ekonomi sedngkan negara-negara barat perlahan mengalami kemunduran. Merespon hal ini para tokoh-tokoh penting barat yang punya otoritas, termasuk di dalamnya para intelijen, menggelar pertemuan untuk membahas bagaiman langkah politik yang ditempuh. Hasil keputusan tersebut salah satunya melakukan konspirasi untuk memecah belah semangat persatuan dan kesatuan negara-negara islam yang notabenenya berada di timur tengah.

Sejumlah organisasi juga di gerakkan di daerah strategis timur tengah yang menjadi penyebab timur tengah bergejolak, rawan konflik dan tak pernah damai. Salah satu bentuk organisasi, misalnya berbentuk organisasi islam radikal. Sebagai spekulasi ISIS bisa jadi adalah bentukan negara Barat yang punya otoritas penuh.

                Sebuah pertanyaan besar mengapa timur tengah rawan konflik, mengapa timur tengah tak pernah damai padahal Islam tak pernah mengajarkan peperangan?. Tentu jawabannya adalah keberhasilan konsfirasi barat mengadu domba, memecah belah, dan membuat situasi tidak stabil di negar-negara kawasan timur tengah.


Atas nama perdamaian dan kemanusiaan umat muslim harus saling bersatu dan kuat dalam mengahadapi politik adu domba yang dilakukan oleh negara-negara barat, sebab persatuan dan saling menghargailah yang akan melahirkan perdamaian. Pertumpahan darah harus segera diakhiri dan lembaran baru harus segera di buka, jangan ada lagi korban yang berjatuhan.  Anak – anak sudah cukup melihat orang tua mati demi melindungi anak yang dicintainya.  Jika konflik ini tidak segera akhiri tidak dapat dipungkiri bakalan menyebar kepenjuru dunia dan jika hal itu terjadi tentunya tak akan ada tempat yang aman dan tak akan ada jaminan hari esok masih bisa merasakan hangatnya mentari pagi.

0 komentar:

Posting Komentar